Wednesday, May 28, 2014

Aku ingin menyertaimu

Kenapa tiba-tiba aku menjadi ragu?
Bukankah 2 detik yang lalu aku yakin kalau dia adalah orang yang aku cari?
Ahh, perasaan memang selalu begitu.
Dia tau bagaimana cara memutar balikkan hati diwaktu yang sangat dramatis.
Dia tidak semenarik yang aku bayangkan.
Dia yang tadinya kupikir terlalu tinggi untuk dicapai, ternyata terperosok jauh dibawah kakiku.
Harusnya aku tahu, perkataan dalam pesan singkat tidak lantas berbanding lurus dengan realita.
Terlalu dini aku menilaimu sempurna.
Ternyata kamu adalah seorang tanggung yang masih menerawang, kemana sesuatu yang kamu sebut masa depan itu akan kamu bawa.
Kamu masih meraba, kemana sebenarnya hidup ini akan kamu arahkan.
Dan kamu masih menimbang untuk memutuskan, apakah kamu akan menjadi orang bimbang untuk selamanya.
Atau hidup tenang sebagai orang baik yang tangguh.
The choices is yours dear...
I hope the last choice is yours.
And I will believe (again) that you're worth to fight for.

Karena sejak awal, aku selalu ingin bersama kamu.
Kalau kamu berkenan, ingin sekali aku menyertaimu untuk sama-sama berjalan ke garis akhir itu.
Sama-sama memperbaiki diri agar sama-sama patut untuk mencintai dan dicintai

No comments:

Post a Comment