Saturday, December 21, 2013

Tidak Perlu Alasan Lain

Hari ini kamu buka semua isi kotak rahasiamu.
Yang sejak dulu kamu simpan rapi jauh didalam hati kamu yang paling dalam.
Tidak cukup hanya dengan menyembunyikannya jauh-jauh, kamu pun lantas menguncinya rapat-rapat. Dengan ribuan kunci alasan yang kamu ciptakan sendiri.
Hari ini kamu membukanya. Untuk pertama kali. Pada teman terbaikku. Sungguh ironis.
Kamu bilang kamu sudah lama menyimpan rasa terhadapku.
Rasa yang kalau boleh aku terjemahkan secara bebas, itu seperti dosa dan aib bagi kamu.
Bagaimana tidak?
Perasaan yang seharusnya sarat akan sifat bahagia, kamu tutupi sedemikian rupa. Hingga jangan sampai ada yang tahu.
Itu bukan dosa dear... itu bukan aib yang perlu kau tutupi.
Kamu bisa membagi kisahnya.
Kalau kamu tidak berani membaginya denganku langsung, kamu bisa ceritakan pada teman kamu.
Setidaknya ada ekspresi bahagia yang kamu tunjukkan bahwa kamu bahagia diberi kesempatan untuk bisa merasakan anugerah Tuhan yang dinamakan.... Cinta.


Belum tuntas ceritamu tentang "perasaaan aib" itu, muncul 1 fakta baru dari kotak rahasiamu.
Sungguh luar biasa kotakmu itu.
Begitu banyak cerita yang tidak bisa aku cerna sempurna dengan akal sederhanaku.
Fakta itu adalah kamu cinta tapi tak bisa denganku.
Pernyataan macam apa itu?
Ingin rasanya aku memekakan kalimat ini ke telinga kamu :
"apa yang salah dengan otak kamu?"
"bagian mana yang rusak dalam hati kamu?"

Selama ini...
Aku telan semua diam kamu bulat-bulat.
Aku biarkan bisu kamu mengambang tanpa pertanyaan
Aku abaikan angkuh kamu yang hampir menyentuh langit

Kamu bilang pada teman baikku :
Aku tidak bisa
Aku tidak pantas
Sudah sepantasnya aku membatasi diri
Karena apa?
Minder. gengsi. rendah diri.

1 kalimat yang kamu ucapkan lewat teman baikku, dan itu membuatku tidak habis pikir :
Aku yakin kamu bisa melupakan aku. karena kamu adalah orang berpendidikan.

Sekarang biarkan aku bicara dear..
Di sekolah saya tidak diajarkan bagaimana caranya memahami jalan pikiran orang yang minder
Di sekolah saya tidak diajarkan bagaimana membangun percaya diri seseorang yang merasa rendah
Dan yang paling utama, di sekolah saya tidak diajarkan untuk membunuh perasaan yang kadung tumbuh
Itu tidak ada pelajaran sekolahku dear..
Sama halnya seperti kamu yang tidak diajarkan bagaimana caranya menjaga perasaan seorang perempuan yang sedang menggebu menginginkan kamu

Pernahkah terbayangkan oleh kamu setiap kali aku melihat kamu, rasanya ingin tiba-tiba punya kekuatan untuk menghilang seketika?
Demi untuk tidak sakit ketika aku melihat kamu terlalu lama.
Tapi itu berarti aku harus menghilang selamanya.
Karena aku ada disini.
Begitupun kamu.
Kita ada ditempat yang sama. Lebih dari 12 jam sehari.
Kita hidup di lingkungan yang sama.
Bisa kamu bayangkan sakitnya seperti apa?
Kalau aku ibaratkan setiap kali aku melihat kamu, akan menciptakan 1 titik hitam di dinding hati aku, maka 1 minggu kedepan aku tidak akan menemukan warna lain selain hitam di dinding itu.

Pahamilah...
Bukan status yang jadi pertimbanganku.
Bukan gelar yang jadi alasanku.
Tapi kamu.
Hanya kamu.
Tidak ada alasan lain lagi.

No comments:

Post a Comment